Minggu, 11 November 2012
Metode Assesment Center.
Well, dalam mimpi kita kali ini (berhubung blog ini merknya Dreamer, jadi isinya boleh disebut mimpi ya, hehe..)setelah kita pernah membahas tentang masa lalunya si assessment center, akan dibahas tentang apa yang dilakukan saat assessment center berlangsung, apakah kita akan dinilai oleh juri seperti yang ada di acara reality show di tv? Let’s check this bellow!
Pada pembahasan kita sebelumnya kita telah membahas bagaimana assessment center muncul pada awalnya saat Jerman melakukan seleksi pada calon tentara militernya, dan hal tersebut berkembang lebih lanjut menjadi seleksi dalam dunia industrii yang diadopsi pertama kali oleh AT&T (Michigan Bell Company/Bell Telephone) pada tahun 1956 hingga 1965 dalam proses penelitian pengembangan manajemen dengan metode atau tes tertentu untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki seseorang, maka dari itu saat ini kita akan membahas mengenai metode yang dilaksanakan.
Metode assessment center digunakan hanya untuk menguji jenis kompetensi soft (soft competency) atau sering juga disebut sebagai managerial competencies (contohnya kompetensi leadership, communication skills, problem solving skills, team skills, dan sejenisnya); dan tidak ditujukan untuk mengukur kompetensi fungsional (seperti marketing research skills, interviewing skills, programming skills, dan sejenisnya).
Jenis tes yang digunakan dalam metode assessment center bervariasi, dan biasanya mencakup sejumlah tes berikut.
- Inbox Tes (atau sering juga disebut sebagai in basket test). Dalam tes ini, peserta dihadapkan pada sejumlah email yang masuk ke dalam inbox-nya. Isi email identik dengan situasi sehari-hari yang dihadapi oleh peserta (jika level peserta adalah manajer, maka tipikal isi emailnya tentu juga akan relevan dengan keseharian mereka).
Sebagai misal isi emailnya bisa berupa instruksi dari atasan untuk menyiapkan bahan meeting manajemen bulanan; atau juga keluhan dari rekan kerja tentang lemahnya koordinasi antar bidang; atau juga sekedar undangan seminar dari event organizer di luar.
Tugas peserta adalah memilah, menganalisa dan kemudian memberikan respon terhadap serangkaian email tersebut. Tes ini biasanya digunakan untuk menguji kompetensi peserta dalam melakukan pemilahan prioritas dan juga kemampuan dalam analytical thinking and decision making.
- Group discussion. Dalam metode ini para peserta (biasanya lima hingga enam orang) diminta duduk berkelompok dan mendiskusikan tema tertentu yang telah ditentukan oleh penilai. Dari tes ini penilai akan melakukan observasi dan kemudian menilai kompetensi peserta dalam aspek communication skills dan juga interpersonal skills.
- Tes case analysis. Jenis tes ini biasanya berupa kasus yang identik dengan situasi yang dihadapi oleh sebuah perusahaan – misal kasus tentang cara melakukan proses change management di sebuah perusahaan yang hampir kolaps. Para peserta kemudian diminta untuk menganalisa dan merumuskan rekomendasi secara tertulis. Melalui tes ini para peserta diuji kompetensinya dalam melakukan analytical thinking, dan juga writing skills mereka (melalui rekomendasi yang mereka susun secara tertulis). Biasanya, hasil rekomendasi case analysis ini juga harus dipresentasikan oleh peserta, sehingga penilai juga bisa menguji kompetensi mereka dalam aspek presentation skills dan influencing skills (mempengaruhi orang lain untuk percaya dengan rekomendasi dan argumentasi yang disusunnya).
Demikianlah, melalui serangkain tes tersebut para penilai (biasanya berjumlah tiga orang) akan melakukan observasi dan penilaian menyeluruh mengenai sejumlah kompetensi yang dianggap kritikal. Keseluruhan proses assessment center ini biasanya memakan waktu antara satu hingga dua hari, tergantung jumlah dan tingkat kesulitas tes yang digunakan.
Selain dengan tiga metode diatas (yang paling umum digunakan) ada pula metode lain berupa:
Aktivitas yang biasa digunakan dalam assessment center antara lain:
- Management games (Permainan manjemen).
- Wawancara
- Presentasi perorangan.
- Pengujian.
- Prosedur lain, seperti :
- Self-evaluation (Evaluasi mandiri)
- Case discussion (Diskusi kasus)
- Autobiographical essays (Daftar riwayat hidup)
- Personal histories (Sejarah perorangan)
- Creative writing exercise (Tugas menulis kreatif).
Dengan melaksanakan Assesment Center ini dan didapatkan gambar atau hasil berup kompetensi yang dimiliki oleh seseorang maka dapat dilakukan seleksi, pengembangan, dan pemberdayaan kompetensi yang lebih sesuai dengan bidang dan kemampuan.
Sumber dan Referensi :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1457/1/industri-khawarita.pdf
http://strategimanajemen.net/2009/10/26/menguji-kompetensi-dengan-assessment-center/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar